Minggu, 30 Desember 2007

kenapa nama badai kok cantik

Pagi tanggal 1 September 2005 radio Delta FM, yang waktu itu diasuh Ida dan Krisna, menyenggol-nyenggol perihal badai Katrina yang sedang mengharubirukan Amerika Serikat. Dari omong sana-sini, muncullah pertanyaan lewat SMS dari salah seorang pendengar: kenapa badai selalu dijuluki dengan nama perempuan?
Pendengar itu mengharapkan ada jawaban dari para pendengar Delta lainnya. Siapa tahu ada yang mengetahui seluk-beluknya. Namun, seperti biasa, jawaban yang masuk sebagian besar bernada guyonan karena acara Ida-Krisna memang dirancang bernada setengah serius setengah guyonan. Kendati pertanyaan itu tidak sepenuhnya tepat (karena sejak 1979 tidak selalu nama perempuan), tetap saja sangat menggelitik.
Di bawah ini adalah keterangan yang sedikit banyak bisa menjawab pertanyaan itu.
Nama
Untuk diketahui, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) telah membuat enam daftar nama badai untuk kawasan Atlantik. Setiap daftar dipakai untuk satu tahun. Setelah tahun keenam, daftar pertama digunakan lagi pada tahun berikutnya.
Sebagai contoh, daftar tahun 2006 akan menggunakan daftar tahun 2000. Setiap nama diawali dengan huruf berbeda yang diurutkan menurut abjad. Badai yang muncul pertama pada tahun bersangkutan diawali dengan huruf A, kemudian badai kedua B, ketiga C, dan seterusnya. Daftar nama ini mengecualikan huruf Q, U, X, Y, dan Z.
Kenapa diberi nama? Badai tropis diberi nama dengan alasan untuk mempermudah aliran komunikasi dan informasi dari instansi peramalan cuaca kepada masyarakat umum terutama dalam hal peramalan, pengamatan, dan peringatan-peringatan dini. Hal ini disebabkan badai bisa berlangsung lebih dari satu minggu, dan tidak jarang terjadi lebih dari satu badai di kawasan yang sama dalam waktu sama pula. Jadi, tidak tertutup kemungkinan ketika Katrina masih melabrak sana-sini, badai Lee telah muncul.
Pada awalnya pemberian nama badai diperkenalkan oleh peramal cuaca dari Australia (Dunn dan Miller, 1960). Dia menjuluki badai-badai itu dengan nama tokoh-tokoh politik yang dia benci. Perlakuan ini mungkin sebagai kritik terhadap tokoh-tokoh politik yang tidak menghargai peramalan cuaca yang dikeluarkan oleh kantor cuaca tempat dia bekerja.
Kemudian, selama Perang Dunia II, para ahli meteorologi dari US Army Air Corp dan Angkatan Laut Amerika Serikat menabalkan nama perempuan (pacar-pacar dan istri-istri mereka) pada badai-badai di Pasifik. Selanjutnya, tahun 1953, US Weather Bureau mengadopsi kebiasaan ini. Namun, pada tahun 1979, WMO dan US National Weather Service (NWS) mengubah kebiasaan tersebut dengan memasukkan nama laki-laki dalam daftar.
Nama perempuan dan laki-laki digunakan berselang-seling. Sebagai contoh bisa kita lihat pada daftar tahun 2005: setelah Arlene di awal daftar, nama-nama berikutnya adalah Bret, Cindy, Dennis, Emily, dan seterusnya melewati Katrina sampai akhirnya Wilma di urutan terakhir.
Nama-nama badai di kawasan Atlantik yang telah ditetapkan oleh WMO setelah Katrina adalah Lee, Maria, Nate, Ophelia Phlippe, Rita Stan, Tammy, Vince, dan diakhiri dengan Wilma.
Tahun berikutnya diawali dengan Alberto, Beryl, dan diakhiri dengan William. Tahun 2007 diawali dengan Andrea, Barry, Chantal, sampai akhirnya Wendy di akhir daftar. Tahun 2008, 2009, sampai 2010 berturut-turut diawali dari Arthur sampai Wilfred, Ana sampai Wanda, dan Alex sampai Walter.
Untuk kawasan Atlantik, badai yang muncul paling awal dalam tahun bersangkutan selalu diberi nama dengan huruf awal A. Sebagai contoh, seandainya setelah Katrina tidak ada badai lagi sampai akhir tahun 2005, maka nama badai yang muncul paling awal di tahun 2006 adalah Alberto.
Siklus enam tahunan ini juga berlaku untuk kawasan Pasifik Timur Laut. Di kawasan yang disebut terakhir ini nama berawalan X, Y, dan Z digunakan. Berbeda dengan yang lain, nama-nama yang berawalan dengan ketiga huruf tadi muncul setiap dua tahun. Sebagai contoh tahun 2005, 2006, 2007, dan 2008 akan muncul berturut-turut Zelda, Zeke, Zelda dan Zeke, atau York, Yolanda, York dan Yolanda lagi.
Ketentuan untuk kawasan di atas tidak berlaku untuk kawasan Pasifik Utara Tengah dan Pasifik Barat Laut. Di sini yang berlaku bukannya daftar tahunan, tetapi daftar urutan nama. Ketentuan ini juga dipakai oleh Kawasan Australia Barat, Australia Utara, Australia Timur, Kepulauan Fiji, dan Papua Niugini.
Jadi, andaikan deretan badai tahun tertentu berakhir dengan nama yang diawali dengan huruf L, misalnya saja Lisa, maka badai pertama tahun berikutnya dijuluki nama yang diawali dengan huruf M, misalnya Marcus.
Biro Meteorologi Australia telah membuat daftar nama-nama baru yang berlaku efektif sejak tahun 1996. Dengan sendirinya, kawasan-kawasan yang disebut belakangan ini mempunyai nama-nama sendiri yang mengandung muatan lokal. Nama-nama Ami, Atu, Koko, dan Olo, misalnya, terdapat di daftar nama badai kawasan Kepulauan Fiji.
Pensiun
Menurut ketentuan WMO, nama badai yang telah menimbulkan kerusakan hebat sehingga menimbulkan kerugian nyawa, harta, dan benda yang amat besar tidak akan dipakai lagi. Sejak tahun 1954 terdapat 40 nama yang dipensiunkan dari daftar nama badai. Misalnya saja, badai Agnes, Camille, Flora, Jane, dan sebagainya.
Eliminasi nama dari daftar ini diputuskan oleh sidang tahunan WMO dan selanjutnya menggantikannya dengan nama lain. Pertimbangannya, antara lain, didasarkan pada alasan psikologis. Contoh eliminasi dapat dilihat pada daftar 2001: Luis tidak ada lagi karena telah diganti dengan Lorenzo, Michelle menggantikan Marilyn, Olga menggantikan Opal, dan Roxanne digantikan oleh Rebekah.
Pada daftar 2002 Cesar digusur Cristobal, Fay menggantikan Fran, dan Hanna menggantikan Hortense.
Daftar 2004 tercatat Gaston menggantikan Georges dan Mitch digantikan oleh Matthew.
Dalam daftar 2006, Keith sudah raib karena digantikan Kirk. Naga-naganya dengan alasan telah menimbulkan malapetaka hebat, Katrina akan tereliminasi dari daftar nama badai. Dengan demikian, namanya tidak akan muncul dalam daftar tahun 2011. Artinya, jumlah pensiunan menjadi 41.
Nama Asia
Mulai 1 Januari 2000 badai tropis di kawasan Pasifik Barat Laut dijuluki dengan nama-nama Asia yang disumbangkan oleh negara-negara anggota WMO’s Typhoon Committee yang berada di kawasan Asia.
Ada dua hal yang baru di sini. Pertama, tidak seperti kebiasaan yang sudah-sudah, kebanyakan nama yang disumbangkan bukan nama orang, tetapi nama bunga, binatang, buah, burung, pepohonan, dan bahkan nama makanan. Sebagai contoh, Malaysia memasukkan antara lain Nangka, Mawar, Rusa, Sepat, Rumbia, dan Meranti.
Kedua, penamaan badai dalam kurun waktu tertentu tidak diurutkan berdasarkan abjad nama yang disumbangkan, tetapi berdasarkan abjad nama negara penyumbang. Setiap negara menyumbang 10 nama. Karena ada 14 negara penyumbang, maka kini tersedia 140 nama yang siap ditabalkan pada badai tropis yang terjadi di kawasan Pasifik Barat Laut.Susetyo Mulyodrono Peneliti Muda di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)

1 komentar:

tamhitam mengatakan...

oo iya buku gw. harta karun gw yang sedang bertualang. hehehe kasiin iras deh biar dia yang ngerawat. hehe plis jangan bilang gw yang suruh :P tengkiu